• Siapkan semua bahan-bahannya.
• Masak air sekitar 2 liter. Biarkan mendidih, setelah itu masukkan irisan dagingnya. Masukkan jahe yang sudah digeprek, tambahkan sejumput garam lalu rebus dengan api kecil hingga daging empuk. Usahakan airnya dijaga jangan sampai terlalu asat ya. Jika air sudah asat dan daging masih kurang empuk, bisa ditambahkan lagi airnya sampai benar-benar empuk. Tapi kalau sudah empuk, pastikan air rebusannya masih tersisa kurang lebih 1 liter. Jangan lupa test rasa garamnya sudah pas atau belum.
• Jangan lupa ulek semua bumbu yang dihaluskan sampai lembut, sisihkan.
• Selanjutnya di wajan terpisah, panaskan secukupnya minyak samin untuk menumis kurang lebih sebanyak 3-4 sendok makan. Tumis bawang bombay dan bawang putih geprek hingga wangi.
• Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan tadi, tumis lagi hingga harum. Masukkan semua bumbu cemplung, aduk sampai tercampur rata. Matikan api.
• Setelah itu masukkan bumbu tumisan tadi ke dalam rebusan daging. Aduk kembali hingga rata, masak lagi dengan api kecil kurang lebih selama 1 jam agar bumbu meresap. Ingat jika airnya mulai menyusut kurang dari 1 liter, maka tambahkan lagi airnya. Jika dirasa bumbu sudah meresap dan daging sudah berasa bumbunya, segera matikan apinya.
• Dengan menggunakan saringan besar, saring rebusan daging tadi. Ambil semua daging, sisihkan. Untuk residu bumbu yang tersisa silahkan dibuang saja. Sementara kaldunya dipakai untuk memasak berasnya.

Cara memasak beras:

• Tuang 3 gelas air kaldu tadi ke dalam panci kurang lebih sekitar 750 mili liter. Rebus sampai mendidih, jika dirasa kurang asin maka tambah lagi dengan sedikit garam. Karena untuk memasak berasnya, garam harus ditambakan lagi agar nantinya berasa gurih (sama halnya seperti Nasi Uduk). Selanjutnya masukkan berasnya.
• Pastikan posisi beras 1 ruas jari lebih rendah dari jumlah air ya (diukur pakai ruas jari tengah). Jadi kalau airnya kurang bisa ditambah lagi dengan air panas (atau air kaldu jika masih ada). Dan kalau terlalu banyak airnya maka kurangi lagi. Tutup panci, masak dengan api kecil. Kalau air sudah asat segera buka tutup pancinya.
• Lalu tutup kembali panci rapat-rapat dengan menggunakan alumunium foil. Pastikan jangan sampai ada lubang. Setelah itu baru ditimpa lagi dengan tutup pancinya. Masak lagi dengan api kecil.
• Kalau terlihat tutup pancinya sudah sedikit berasap, bisa dipastikan nasinya sudah hampir masak. Nah, kalau sudah hampir masak, kita buka dulu alumunium foilnya sebentar, lalu tepat ditengah-tengah nasi dibagian atas kita gali dengan centong, cukup satu centong nasi, nasinya kita ambil lalu masukkan kismis dan sejumput saffron tepat ditengah tadi.
• Tutup lagi lubang dengan nasi tadi, ratakan.
• Tutup lagi dengan alumunium foil sampai rapat, timpa dengan tutup pancinya. Masak lagi sampai nasi benar-benar matang dan pulen. Kalau sudah pulen, buka maka nasi yang ditengah itu akan berwarna merah. Kita aduk-aduk menggunakan sendok ya biar rata, tapi tetap ditengah bagian atas saja. Tidak perlu diaduk sampai ke bawah. Setelah itu tutup lagi agar tetap hangat, dan nasi sudah siap disajikan.

Cara Penyajian Nasi Briyani

• Tempatkan nasi yang sudah matang di nampan. Untuk nasi yang berwarna kuning kemerahan karena terkena saffron tempatkan dulu di piring. Begitu juga kismisnya kita sisihkan dulu.
• Lalu taruh semua daging tepat ditengah nampan, selanjutnya nasi berwarna kuning kemerahan tadi kita taburkan di sekeliling daging sampai habis, begitu juga kismisnya.
• Taburi dengan irisan daun parsley dan kacang mede atau kacang arab kalau ada, jangan lupa juga sajikan dengan acar.

Cara Membuat Acar

• Wortel iris dadu, timun iris dadu, bawang merah iris dadu, cabai iris kecil, sejumput gula halus, sedikit garam, lalu 1 sdm perasan lemon, aduk rata.